Search This Blog

Thursday, November 30, 2023

TOKOH FILSUF MATEMATIKA SERTA KARYANYA

 Portofolio ini memberikan gambaran tentang kontribusi utama beberapa filsuf matematika dan beberapa pendekatan filosofis yang memengaruhi cara kita memahami matematika. contoh konkrit dari karya dan pemikiran mereka serta menggali lebih dalam pada aspek-aspek filosofis yang mungkin lebih relevan atau menarik.

1.      Pythagoras 






Nama               : Pythagoras 

Tanggal Lahir  : Sekitar 570 SM 

Tempat Lahir   : Pulau Samos, Yunani 

Tanggal Wafat : Sekitar 495 SM 

Tempat Wafat : Metapontum, Italia

 

 

 

Kontribusi Terhadap Matematika

1.      Teorema Pythagoras:

Salah satu kontribusi paling terkenal dari Pythagoras adalah Teorema Pythagoras, yang merupakan dasar bagi hubungan antara sisi-sisi segitiga siku-siku. Teorema ini menyatakan bahwa dalam segitiga siku-siku, kuadrat panjang sisi miring adalah sama dengan jumlah kuadrat panjang sisi-sisinya. Dinyatakan sebagai \(a^2 + b^2 = c^2\), di mana \(c\) adalah sisi miring dan \(a\) serta \(b\) adalah sisi-sisi lainnya.

2.      Pythagoreanisme:

Pythagoras juga adalah pendiri aliran Pythagoreanisme, sebuah aliran filsafat matematika yang mengaitkan prinsip-prinsip matematika dengan prinsip-prinsip spiritual dan kosmologis. Menurut Pythagoreanisme, angka-angka memiliki makna yang lebih dalam dan merupakan kunci untuk memahami dasar-dasar alam semesta.

3.      Kontribusi Lain: Selain Teorema Pythagoras, Pythagoras juga dikenal karena kontribusinya dalam musik dan astronomi. Ia percaya bahwa alam semesta diatur oleh hubungan-hubungan matematika yang mendasar, termasuk hubungan-hubungan dalam musik dan pergerakan planet.

Pythagoras tidak secara langsung menuliskan karyanya, sehingga sebagian besar pengetahuan tentang kontribusinya berasal dari catatan-catatan dan tulisan-tulisan yang ditulis oleh murid-muridnya. Pythagoras adalah salah satu figur penting dalam sejarah matematika dan filsafat karena pengaruhnya yang mendalam terhadap cara kita memahami hubungan antara matematika, alam semesta, dan spiritualitas.

  

 

2.      René Descartes 

Nama               : René Descartes 

Tanggal Lahir  : 31 Maret 1596 

Tempat Lahir   : La Haye en Touraine, Perancis 

Tanggal Wafat : 11 Februari 1650 

Tempat Wafat : Stockholm, Swedia

 

 Kontribusi dalam Bidang Matematika

1.      Geometri Analitis:

 Salah satu kontribusi utama Descartes adalah pengembangan geometri analitis. Ia memadukan aljabar dengan geometri, mengembangkan sistem koordinat kartesian yang memungkinkan representasi objek geometris dengan menggunakan koordinat numerik. Ini membuka jalan bagi pengembangan kalkulus dan analisis matematika modern.

2.      Pembuktian Teorema Optik:

 Descartes memberikan kontribusi dalam bidang optik dengan mengembangkan teorema tentang pembiasan cahaya dan pembuktian tentang hukum-hukum refleksi cahaya.

3.      Kontribusi Filosofis:

Descartes juga memiliki kontribusi besar dalam filsafat yang memengaruhi pemikiran tentang metode ilmiah dan epistemologi. Frasa "Cogito, ergo sum" (Aku berpikir, maka aku ada) yang diungkapkannya menunjukkan keraguan metodisnya dan pentingnya pikiran manusia dalam proses pengetahuan.

Karya utamanya, "Discourse on the Method" (Discours de la méthode) dan "Meditations on First Philosophy" (Meditasi tentang Filsafat Pertama), tidak hanya mengulas masalah filosofis, tetapi juga memperkenalkan cara pandang matematis terhadap dunia alam dan memengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan dan matematika modern.

Descartes adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah matematika dan filsafat, terkenal karena menggabungkan aljabar dengan geometri dan merintis pendekatan matematis baru yang sangat berpengaruh bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

 

 

 

 

 

3.      Gottfried Wilhelm Leibniz 

Nama               : Gottfried Wilhelm Leibniz 

Tanggal Lahir  : 1 Juli 1646 

Tempat Lahir   : Leipzig, Kekaisaran Romawi Suci (sekarang Jerman) 

Tanggal Wafat : 14 November 1716 

Tempat Wafat : Hannover, Kekaisaran Romawi Suci (sekarang Jerman)

 

  Kontribusi dalam Bidang Matematika

1.      Pengembangan Kalkulus:

Leibniz dikenal sebagai salah satu tokoh yang secara independen mengembangkan kalkulus (sering kali disebut bersama dengan Isaac Newton). Ia memperkenalkan notasi diferensial (d, dx) dan integral (∫) yang masih digunakan dalam kalkulus modern.

2.      Teori Bilangan:

Leibniz memberikan kontribusi pada teori bilangan dengan pengembangan sistem biner, yang merupakan dasar bagi sistem bilangan biner dalam komputasi modern. Ia mengajukan gagasan menggunakan dua simbol, 0 dan 1, untuk merepresentasikan angka dalam sistem bilangan.

3.      Logika dan Filosofi Matematika:

Leibniz juga berkontribusi dalam logika matematika dan filsafat. Ia mengembangkan gagasan tentang logika simbolis dan mengusulkan gagasan tentang kalkulus logika serta memperjuangkan ide bahwa matematika merupakan bahasa universal dalam memahami alam semesta.

4.      Mesin Penghitung Mekanis:

Leibniz juga merancang mesin penghitung mekanis yang disebut "Stepped Reckoner", yang merupakan salah satu prototipe mesin penghitung awal.

Karya-karya Leibniz yang terkenal termasuk "Monadology" (Monadologi) dan "Discourse on Metaphysics" (Perbincangan tentang Metafisika). Kontribusinya dalam matematika, terutama dalam pengembangan kalkulus dan sistem bilangan biner, telah memberikan landasan penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan modern.

 

4.      Bertrand Arthur William Russell 

Nama               : Bertrand Arthur William Russell 

Tanggal Lahir  : 18 Mei 1872 

Tempat Lahir   : Trellech, Monmouthshire, Wales, Britania Raya 

Tanggal Wafat : 2 Februari 1970 

Tempat Wafat : Penrhyndeudraeth,Gwynedd, Wales, Britania Raya

 

 

Kontribusi dalam Bidang Matematika

1.      Logika Matematika:

Bertrand Russell adalah salah satu tokoh utama dalam pengembangan logika matematika. Bersama dengan Alfred North Whitehead, dia menerbitkan "Principia Mathematica" (1910-1913), yang merupakan usaha monumental untuk membangun dasar-dasar matematika melalui logika formal.

2.      2. Teori Tipe:

Salah satu kontribusi utama Russell dalam logika matematika adalah pengembangan "teori tipe". Ide dasar di balik teori tipe adalah upaya untuk menghindari paradoks yang muncul dalam teori himpunan dengan membatasi cara kita menggunakan himpunan dan memisahkan berbagai jenis entitas matematika.

3.      3. Paradoks Russell:

Russell terkenal karena menemukan paradoks yang dikenal sebagai "Paradoks Russell". Paradoks ini muncul dalam teori himpunan dan menyatakan tentang himpunan yang tidak dapat menjadi anggotanya sendiri. Paradoks ini mempengaruhi perkembangan teori himpunan dan logika matematika.

4.      4. Filsafat Matematika:

Selain kontribusinya dalam logika matematika, Russell juga memiliki kontribusi dalam filsafat matematika. Dia mengeksplorasi pertanyaan tentang sifat kebenaran dalam matematika dan hubungannya dengan realitas.

Karya-karya penting Russell di bidang ini antara lain "Principia Mathematica" yang ditulis bersama Alfred North Whitehead, serta karya filosofis seperti "Introduction to Mathematical Philosophy" (Pengantar Filsafat Matematika) yang membahas tentang hubungan antara matematika dan filsafat. Bertrand Russell merupakan salah satu tokoh terkemuka dalam bidang logika matematika dan filsafat matematika, serta kontribusinya memberikan landasan penting bagi pemikiran matematika modern.

 

5.      Kurt Gödel 

Nama               : Kurt Gödel 

Tan
ggal Lahir  : 28 April 1906 

Tempat Lahir   : Brünn, Austria-Hungaria (sekarang Brno, Republik Ceko) 

Tanggal Wafat : 14 Januari 1978 

Tempat Wafat : Princeton, New Jersey, Amerika Serikat

 

 

Kontribusi dalam Bidang Matematika

1.      Teorema Ketidaklengkapan Gödel:

Kontribusi paling terkenal Gödel adalah teorema ketidaklengkapan yang diterbitkan pada tahun 1931. Teorema ini menyatakan bahwa dalam setiap sistem aksiomatik yang cukup kuat, akan ada pernyataan yang tidak dapat dibuktikan benar atau salah berdasarkan aksioma-aksioma dalam sistem tersebut. Dengan kata lain, ada batasan dalam kemampuan sistem aksiomatik untuk membuktikan kebenaran dalam matematika.

2.      Teorema Lengkap Gödel:

Selain teorema ketidaklengkapan, Gödel juga menyumbangkan teorema lengkapitas untuk logika modal dan logika pertama.

3.      Pemikiran Filosofis tentang Matematika:

Kontribusi Gödel tidak hanya dalam matematika, tetapi juga dalam filsafat matematika. Pemikirannya menyoroti hubungan antara matematika, logika, dan epistemologi. Konsepnya tentang ketidaklengkapan sistem matematika juga memberikan wawasan mendalam tentang sifat dan batasan pemahaman manusia terhadap matematika.

Karya-karya utama Gödel termasuk teorema ketidaklengkapan, yang menjadi terkenal di dalam dan di luar lingkungan matematika. Kehadirannya dalam pemikiran filosofis matematika dan sumbangannya dalam logika formal telah membuka jalan bagi pemahaman yang lebih dalam tentang batasan rasionalitas dalam matematika dan ilmu pengetahuan pada umumnya.

Kurt Gödel dikenal sebagai salah satu matematikawan terkemuka dalam abad ke-20 dan karyanya mengubah cara kita memahami sifat matematika dan sistem aksiomatik.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Wednesday, April 3, 2019

Makalah Sejarah Perkerasan Jalan


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Jalan merupakan prasarana yang sangat menunjang bagi kebutuhan hidup masyarakat, kerusakan jalan dapat berdampak pada kondisi sosial dan ekonomi terutama padasarana transportasi darat. Dampak pada konstruksi jalan yaitu perubahan bentuk lapisan permukaan jalan berupa lubang (potholes), bergelombang (rutting), retak-retak dan pelepasan butiran (ravelling) serta gerusan tepi yang menyebabkan kinerja jalan menjadi menurun. Komperhensifitas perencanaan prasarana jalan di suatu wilayah mulai dari tahapan prasurvey, perencanaan dan perancangan teknis, pelaksanaan pembangunan fisiknya hingga pemeliharaan harus integral dan tidak terpisahkan sesuai kebutuhan saat ini dan prediksi umur pelayanannya di masa mendatang agar tetap terjaga ketahanan fungsionalnya.
Perkerasan jalan merupakan lapisan perkerasan yang terletak diantara lapisan tanah dasar dan roda kendaraan yang berfungsi memberikan pelayanan kepada sarana transportasi dimanadiharapkan selama masa pelayanan tidak terjadi kerusakan yang berarti. Maka dari itu sudahkewajiban kita untuk mengetahui mulai dari penyebab kerusakan dan cara pemeliharaan jalan tersebut. Agar tercipta jalan yang aman,nyaman dan memberikan manfaat yang signifikan bagi kesinambungan dan keberlangsungan hidup masyarakat luas dan menjadi salah satu factor menjadikannya peningkatan kehidupan masyarakat dari beberapa aspek – aspek kehidupan.
Jika kita kaji secara teori dan realita yang sudah berjalan selama ini, dalam pembangunan jalan ada banyak hal yang harus diperhatikan lebih mendetail dan teliti baik itu dari perencanaan jalan itu sendiri maupun pelaksanaan tentunya. Kita sebagai pengguna jalan pastinya menginginkan jalan yang kita pakai itu aman, nyaman, bersih dll. Maka dari itu kerusakan yang terjadi dijalan tersebut harus ditanggulangi dan diperbaiki dengan sungguh-sungguh.

1.2. Rumusan masalah
Dalam penulisan kali ini kami rumuskan tiga permasalahan penting
1.       Apa itu Perkerasan jalan?
2.       Jelaskan Sejarah Perkerasan Jalan
3.       Apa saja jenis jenis perkerasan jalan

1.3. Tujuan Dan Manfaat
1.    Untuk menjelaskan apa itu Perkerasan jalan
2.    Untuk menjelaskan sejarah perkerasan jalan
3.    Untuk menjelaskan jenis-jenis perkerasan jalan
2.    Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis
3.    Untuk menambah kreatifitas dan pengembangan diri Mahasiswa
4.    Untuk memperoleh nilai Tugas mata kuliah Perkerasan Jalan



BAB II
PEMBAHASAN


2.1. Sejarah Perkerasan Jalan
Sejarah perkerasan jalan dimulai bersamaan dengan sejarah umat manusia itu sendiri yang selalu berhasrat untuk mencari kebutuhan hidup dan berkomunikasi dengan sesama. Pada awalnya jalan hanyalah berupa jejak manusia yang mencari kebutuhan hidup atau sumber air. Setelah manusia mulai hidup berkelompok jejak – jejak ituberubah menjadi jalan setapak. Dengan mulai dipergunakannya hewan sebagai alat transportasi, jalan mulai dibuat rata. Jalan yang diperkeras pertama kali ditemukan di Mesopotamia berkaitan dengan ditemukannya roda sekitar Masehi.
Konstruksi perkerasan jalan berkembang pesat pada zaman keemasan Romawi. Pada saat itu telah mulai dibangun jalan – jalan yang terdiri dari beberapa lapis perkerasan. Perkembangan konstruksi jalan seakan terhenti dengan mundurnya kekuasaan Romawi sampai awal abad ke-18. Pada saat itu beberapa ahli dari Perancis dan Skotlandia menemukan system – system konstruksi perkerasan jalan yang sebagian sampai saat ini masih umum digunakan di berbagai negara di dunia.
John Louden Mac Adam (1756-1836), orang Skotlandia memperkenalkan konstruksi perkerasan yang terdiri dari batu pecah atau batu kali, pori – pori diatasnya ditutup dengan batu yang lebih kecil/halus. Perkerasan ini dikenal dengan Lapis Makadam.Untuk memberkan lapisan yang kedap air, maka di atas lapisan makadamdiberilapisan aus yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikat dan ditaburi pasir kasar.
Pierre Marie Jerome Tresaguet (1716-1796) dari Perancis mengembangkan system lapisan batu pecah yang dilengkapi dengan drainase, kemiringan melintang serta mulai menggunakan pondasi dari batu.
Thomas Telford (1757-1834) dari Skotlandia membangun jalan mirip dengan apa yang dilaksanakan Tresaguet. Konstruksi perkerasannya terdiri dari batu pecah berukuran 15 / 20 sampai  25 / 30 yang disusun tegak. Batu – batu kecil diletakkan di atasnya untuk menutup pori – pori  yang ada dan memberikan permukaan yang rata. Sistem ini terkenal dengan nama Sistem Telford. Jalan – jalan di Indonesia yang dibuat pada jaman dahulu sebagian besar merupakan system jalan Telford, walaupun di atasnya telah diberikan lapisan aus dengan pengikat aspal.
Perkerasan jalan dengan menggunakan aspal sebagai bahan pengikat telah ditemukan pertama kali di Babylon pada 625 tahun sebelum Masehi, tetapi perkerasan jenis ini tidak berkembang sampai ditemukannya kendaraan bermotor bensin oleh Gottlieb Daimler dan Karl Benz pada tahun 1880.  Mulaitahun 1920 sampai sekarang teknologi konstruksi perkerasan dengan menggunakan aspal sebagai bahan pengikat maju pesat.
Konstruksi perkerasan menggunakan semen sebagai bahanpengikat telah ditemukan pada tahun 1828 di London,  tetapi sama halnya dengan perkerasan menggunakan aspal, perkerasan ini mulai berkembang pesa tsejak awal tahun 1900 an.
Catatan tentang jalan di Indonesia tak dapat banyak ditemukan. Pembangunan jalan yang tercatat dalam sejarah bangsa Indonesia adalah pembangunan jalan pos pada jaman pemerintahan Daendels, yang dibangun dari Anyer di Banten sampai Banyuwangi di JawaTimur, membentang sepanjang pulau Jawa. Pembangunan tersebut dilakukan dengan kerja paksa pada akhir abad ke-18. Tujuan pembangunan pada saat itu terutama untukkepentingan strategi. Pada masa “tanampaksa”  untuk memudahkan pengangkutan hasil tanaman, dibangun juga jalan – jalan yang merupakan cabang dari jalan pos terdahulu.Di luar pulau Jawa pembangunan jalan hamper tidak berarti , kecuali di sekitar daerah tanaman paksa di Sumatra Tengah dan Utara.
Awal tahun 1970 Indonesia mulai membangun jalan – jalan dengan klasifikasi yang lebih baik, hal ini ditandai dengan diresmikannya jalan tol pertama pada tanggal 9 Maret 1978 sepanjang 53 km, yang menghubungkan kota Jakrta – Bogor – Ciawi dan terkenal dengan nama Jalan Tol Jagorawi.

2.2. Definisi Perkerasan Jalan
Perkerasan jalan adalah campuran antara agregat dan bahan pengikat yang digunakan untuk melayani beban lalu lintas. Agregat yang dipakai adalah batuan pecah atau batu belah ataupun bahan lainnya. Bahan ikat ang dipakai adalah aspal, semen ataupun tanah liat. Apapun jenis perkerasan lalu lintas, harus dapat memfasilitasi sejumlah pergerakan lalu lintas, apakah berupa jasa angkutan lalu lintas, berupa jasa angkutan manusia, atau berupa jasa angkutan barang berupa seluruh komoditas yang diijinkan untuk berlalu lalang disitu. Dengan beragam jenis kendaraan dengan angkutan barangnya, akan memberikan variasi beban ringan, sedang sampai berat. Jenis kendaraan penumpang akan memberikan pula sejumlah variasi.Dan hal itu harus didukung oleh perkerasan jalan, daya dukung perkerasan jalan raya ini akan menentukan kelas jalan yang bersangkutan, misalnya jalan kelas 1 akan menerima beban besar dibanding jalan kelas 2. Maka dilihat dari mutu perkerasan jalan sudah jelas berbeda. Persyaratan umum dari suatu jalan adalah dapatnya menyediakan lapisan permukaan yang selalu rata dan kuat, serta menjamin keamanan yang tinggi untuk masa hidup yang cukup lama, dan yang memerlukan pemeliharaan yang sekecil-kecilnya dalam berbagai cuaca. Tingkatan sampai dimana kita akan memenuhi persyaratan tersebut tergantung dari imbangan antara tingkat kebutuhan lalu lintas, keadaan tanah serta iklim yang bersangkutan. Sebagaimana telah dipahami bahwa yang dimaksud dengan perkerasan adalah lapisan atas dari badan jalan yang dibuat dari bahan-bahan khusus yang bersifat baik/konstruktif dari badan jalannya sendiri. Berdasarkan bahan pengikat yang menyusunnya, konstruksi perkerasan jalan dibedakan atas beberapa jenis antara lain:
a.        Konstruksi perkerasan lentur(Flexible pavement)
 yaitu perkerasan yang menggunakan aspal sebagi bahan pengikat di mana lapisan-lapisan perkerasannya bersifat memikul dan menyebarkan beban lalu lintas ke tanah dasar.
b.       Konstruksi perkerasan kaku(Rigid pavement),
yaitu perkerasan yang menggunakan semen (Portland Cement) sebagai bahan pengikat dimana pelat beton dengan atau tanpa tulangandiletakkan di atas tanah dasar dengan atau tanpa lapis pondasi bawah sehingga beban lalulintas sebagian besar dipikul oleh pelat beton.
c.        Konstruksi perkerasan komposit(Composite pavement)
yaitu perkerasan kaku yangdikombinasikan dengan perkerasan lentur dapat berupa perkerasan lentur di atas perkerasan kaku, atau perkerasan kaku di atas perkerasan lentur.
2.3.Jenis-jenis  perkerasan jalan
Pada umumnya, perkerasan jalan terdiri dari beberapa jenis lapisan perkerasan yang tersusundari bawah ke atas,sebagai berikut :
• Lapisan tanah dasar (sub grade)
• Lapisan pondasi bawah (subbase course)
• Lapisan pondasi atas (base course)
• Lapisan permukaan / penutup (surface course)
2.3.1        Konstruksi Perkerasan Jalan Lentur (Flexible pavement)
Jenis dan fungsi lapisan perkerasan
Lapisan perkerasan jalan berfungsi untuk menerima beban lalu-lintas dan menyebarkannya kelapisan di bawahnya terus ke tanah dasar
·         Lapisan Tanah Dasar (Subgrade)
Lapisan tanah dasar adalah lapisan tanah yang berfungsi sebagai tempat perletakan lapisperkerasan dan mendukung konstruksi perkerasan jalan diatasnya. Menurut Spesifikasi, tanah dasar adalah lapisan paling atas dari timbunan badan jalan setebal 30 cm, yang mempunyai persyaratan tertentu sesuai fungsinya, yaitu yang berkenaan dengan kepadatan dan daya dukungnya (CBR)
Lapisan tanah dasar dapat berupa tanah asli yang dipadatkan jika tanah aslinya baik, atau tanah urugan yang didatangkan dari tempat lain atau tanah yang distabilisasi dan lain lain. Ditinjau dari muka tanah asli, maka lapisan tanah dasar dibedakan atas :
         Lapisan tanah dasar, tanah galian.
         Lapisan tanah dasar, tanah urugan.
         Lapisan tanah dasar, tanah asli.
Kekuatan dan keawetan konstruksi perkerasan jalan sangat tergantung dari sifat-sifat dan dayadukung tanah dasar.Umumnya persoalan yang menyangkut tanah dasar adalah sebagai berikut :
         Perubahan bentuk tetap (deformasi permanen) akibat beban lalu lintas.
         Sifat mengembang dan menyusutnya tanah akibat perubahan kadar air.
         Daya dukung tanah yang tidak merata akibat adanya perbedaan sifat-sifat tanah pada lokasi
      yang berdekatan atau akibat kesalahan pelaksanaan misalnya kepadatan yang kurang  
·         Lapisan Pondasi Bawah (Subbase Course)
Lapis pondasi bawah adalah lapisan perkerasan yang terletak di atas lapisan tanah dasar dan dibawah lapis pondasi atas.Lapis pondasi bawah ini berfungsi sebagai :
         Bagian dari konstruksi perkerasan untuk menyebarkan beban roda ke tanah dasar.
         Lapis peresapan, agar air tanah tidak berkumpul di pondasi.
         Lapisan untuk mencegah partikel-partikel halus dari tanah dasar naik ke lapis pondasi
      atas.
         Lapis pelindung lapisan tanah dasar dari beban roda-roda alat berat (akibat lemahnya
      dayadukung tanah dasar) pada awal-awal pelaksanaan pekerjaan.
         Lapis pelindung lapisan tanah dasar dari pengaruh cuaca terutama hujan Lapisan
      pondasi atas (base course)
Lapisan pondasi atas adalah lapisan perkerasan yang terletak di antara lapis pondasi bawah danlapis permukaan.Lapisan pondasi atas ini berfungsi sebagai :
         Bagian perkerasan yang menahan gaya lintang dari beban roda dan menyebarkan
beban kelapisan di bawahnya.
         Bantalan terhadap lapisan permukaan.
Bahan-bahan untuk lapis pondasi atas ini harus cukup kuat dan awet sehingga dapat menahanbeban-beban roda.Dalam penentuan bahan lapis pondasi ini perlu dipertimbangkan beberapa hal antara lain,kecukupan bahan setempat, harga, volume pekerjaan dan jarak angkut bahan ke lapangan.
Lapisan Permukaan (Surface Course)
Lapisan permukaan adalah lapisan yang bersentuhan langsung dengan beban roda kendaraan.Lapisan permukaan ini berfungsi sebagai :
         Lapisan yang langsung menahan akibat beban roda kendaraan.
         Lapisan yang langsung menahan gesekan akibat rem kendaraan (lapisaus).
         Lapisan yang mencegah air hujan yang jatuh di atasnya tidak meresap ke lapisan
       bawahnya dan melemahkan lapisan tersebut.
         Lapisan yang menyebarkan beban ke lapisan bawah, sehingga dapat dipikul oleh
lapisan dibawahnya.Apabila dperlukan, dapat juga dipasang suatu lapis penutup / lapis aus (wearing course) di ataslapis permukaan tersebut. Fungsi lapis aus ini adalah sebagai lapisan pelindung bagi lapis permukaan untuk mencegah masuknya air dan untuk memberikankekesatan (skid resistance) permukaan jalan. Apis aus tidak diperhitungkan ikut memikul beban lalu linta




2.3.2          Konstruksi Perkerasan Jalan Kaku (Rigid pavement)
Perkerasan jalan beton semen atau secara umum disebut perkerasan kaku, terdiri atas plat(slab) beton semen sebagai lapis pondasi dan lapis pondasi bawah (bisa juga tidak ada) di atastanah dasar. Dalam konstruksi perkerasan kaku, plat beton sering disebut sebagai lapis pondasikarena dimungkinkan masih adanya lapisan aspal beton di atasnya yang berfungsi sebagai lapispermukaan. Perkerasan beton yang kaku dan memiliki modulus elastisitas yang tinggi, akanmendistribusikan beban ke bidang tanah dasra yang cukup luas sehingga bagian terbesar darikapasitas struktur perkerasan diperoleh dari plat beton sendiri
Hal ini berbeda dengan perkerasan lentur dimana kekuatan perkerasan diperoleh dari teballapis pondasi bawah, lapis pondasi dan lapis permukaan. Karena yang paling penting adalahmengetahui kapasitas struktur yang menanggung beban, maka faktor yang paling diperhatikan dalam perencanaan tebal perkerasan beton semen adalah kekuatan beton itu sendiri. Adanyaberagam kekuatan dari tanah dasar dan atau pondasi hanya berpengaruh kecil terhadapkapasitas struktural perkerasannya.Lapis pondasi bawah jika digunakan di bawah plat beton karena beberapa pertimbangan, yaituantara lain untuk menghindari terjadinya pumping, kendali terhadap sistem drainase, kendaliterhadap kembang-susut yang terjadi pada tanah dasar dan untuk menyediakan lantai kerja(working platform) untuk pekerjaan konstruksi. Secara lebih spesifik, fungsi dari lapis pondasibawah adalah :
·         Menyediakan lapisan yang seragam stabil dan permanen
·         Menaikan harga modulus reaksi tanah dasar menjadi modulus reaksi gabungan
·         Mengurangi kemungkinan terjadinya retak–retak pada plat beton
·         Menyediakan lantai kerja bagi alat –alat berat selama masa kostruksi
Menghindari terjadinya pumping, yaitu keluarnya butir-butiran halus tanah bersama air padadaerah sambungan, retakan atau pada bagian pinggir perkerasan, akibat lendutan atau gerakanvertikal plat beton karena beban lalu lintas, setelah adanya air bebas terakumulasi di bawahpelat. Pemilihan penggunaan jenis perkerasan kaku dibandingkan dengan perkerasan lenturyang sudah lama dikenal dan lebih sering digunakan, dilakukan berdasarkan keuntungan dankerugiannya.
Pada awal mula rekayasa jalan raya, plat perkerasan kaku dibangun langsung di atas tanahdasar tanpa memperhatikan sama sekali jenis tanah dasar dan kondisi drainasenya. Pada umumnya dibangun plat beton setebal 6–7 inch. Dengan bertambahnya beban lalu-lintas, khususnya setelah Perang Dunia ke II, mulai disadari bahwa jenis tanah dasar berperan pentingterhadap unjuk kerja perkerasan, terutama sangat pengaruh terhadap terjadinya pumping padaperkerasan.
Oleh karena itu, untuk selanjutnya usaha-usaha untuk mengatasi pumping sangatpenting untuk diperhitungkan dalam perencanaan.Pada periode sebelumnya, tidak biasa membuat pelat beton dengan penebalan di bagian ujung/ pinggir untuk mengatasi kondisi tegangan struktural yang sangat tinggi akibat beban truk yangsering lewat di bagian pinggir perkerasan. Kemudian setelah efek pumping sering terjadi pada kebanyakan jalan raya dan jalan bebas hambatan, banyak dibangun konstruksi pekerasan kaku yang lebih tebal yaitu antara 9 –10 inch. Guna mempelajari hubungan antara beban lalu-lintas dan perkerasan kaku, pada tahun 1949 di Maryland USA telah dibangun Test Roads atau JalanUji dengan arahan dari Highway Research Board, yaitu untuk mempelajari dan mencarihubungan antara beragam beban sumbu kendaraan terhadap unjuk kerja perkerasan kaku. Perkerasan beton pada jalan uji dibangun setebal potongan melintang 9 – 7 –9 inch, jarak antara siar susut 40 kaki, sedangkan jarak antara siar muai 120 kaki. Untuk sambungan memanjang digunakan dowel berdiameter 3/4 inch dan berjarak 15 inch di bagian tengah. Perkerasan beton uji ini diperkuat dengan wire mesh. Tujuan dari program jalan uji ini adalahuntuk mengetahui efek pembebanan relatif dan konfigurasi tegangan pada perkerasan kaku.Beban yang digunakan adalah 18.000 lbs dan 22.400 pounds untuk sumbu tunggal dan 32.000serta 44.000 pounds pada sumbu ganda.
Hasil yang paling penting dari program uji ini adalah bahwa perkembangan retak pada pelatbeton adalah karena terjadinya gejala pumping. Tegangan dan lendutan yang diukur pada jalan uji adalah akibat adanya pumping. Selain itu dikenal juga AASHO Road Test yang dibangun di Ottawa, Illinois pada tahun 1950. Salah satu hasil yang paling penting dari penelitian pada jalanuji AASHO ini adalah mengenai indeks pelayanan. Penemuan yang paling signifikan adalah adanya hubungan antara perubahan repetisi beban terhadap perubahan tingkat pelayanan jalan. Pada jalan uji AASHO, tingkat pelayanan akhir diasumsikan dengan angka 1,5 (tergantung juga kinerja perkerasan yang diharapkan), sedangkan tingkat pelayanan awal selalu kurang dan5,0.Berdasarkan adanya sambungan dan tulangan plat beton perkerasan kaku, perkerasanbeton semen dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis sebagai berikut :
·         Perkerasan beton semen biasa dengan sambungan tanpa tulangan untuk   kendali retak.
·         Perkerasan beton semen biasa dengan sambungan dengan tulangan plat untuk Kendali
       retak. Untuk kendali retak digunakan wire mesh diantara siar dan penggunaannya
       independen terhadap adanya tulangan dowel.
·         Perkerasan beton bertulang menerus (tanpa sambungan). Tulangan beton terdiri dari baja
       tulangan dengan prosentasi besi yang relatif cukup banyak (0,02 % dari luas penampang
        beton).Pada saat ini, jenis perkerasan beton semen yang populer dan banyak digunakan di
      negara-negara maju adalah jenis perkerasan beton bertulang menerus.


BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari uraian singkat diatas kita dapat menarik kesimpulan perkerasan jalan memiliki sejarah panjang dari beribu-ribu abad yang lalu dengan perkembangan yang sangat baik dan penerapan metode perkerasan yang semakin baik. Kuat lemahnya perkerasan jalan tergantung pada kepadatan dan Daya dukung Tanah, Bahan-bahan untuk  lapis  pondasi harus cukup  kuat  dan awet  sehingga dapat  menahan beban-beban roda
Oleh karena itu sangat penting untuk melakukan penyelidikan Tanah untuk mengetahui daya dukung tanah dan juga menggunakan bahan bahan pondasi yang baik, dan juga pengawasan selama proses perkerasan agar hasil yang di dapat baik.






DAFTAR PUSTAKA